Rabu, 30 Agustus 2017

MBM 2017 journey

Akhirnya selesai juga half marathon road pertama saya, suatu pengalaman yang sangat luar biasa di hidup. Ini mungkin pengalaman pertama lari 21Km non stop saya meski sebelumnya pernah jadi finisher di Sentul trail marathon FM. Di sentul sih saya di water stationnya sempet minum teh manis , makan nasi telor ceplok sambil tidur-tiduran karena capek. Bedanya disini lebih kompetitif ya auranya. Jadi inilah beberapa hal yang didapat dari perjalanan MBM dan liburan pendek di Bali ini.



1. Pain is temporary.
Pada saat memulai sesuatu rasa sakit itu hanya sementara, tetaplah fokus ke tujuan. Baik saat latihan dan race, kadang kecepatan/intensitas harus sedikit dikurangi karena keadaan. Kisaran km 3-5 perut saya sempat sakit parah di sisi kiri, akan tetapi saya masih paksakan jalan. Begitu juga di Km 18, saya sempat terkena keram di kaki tapi saya hajar terus. Rasa sakit itu akhirnya hilang.

2. Support your friend with some   interaction.
Saat berlari memang sih kita yang utama adalah mengontrol diri kita sendiri, tetapi berinteraksi lah dengan sesama manusia lain. Saat di kilometer awal perut saya sempat sakit sekali hingga akhirnya saya harus berjalan. Saya sempat berpikir mengenai catatan waktu yang tampaknya akan gagal tercapai, akan tetapi sesama teman komunitas (Arie Lazuardi) ada yang menepok punggung saya dan hanya bilang 1 simple word: "semangat may", hasilnya saya pun seperti mendapat "gelombang energi kedua". Apalagi saat di MBM ini banyak sekali penduduk lokal yang menyemangati dan anak2 yang ajak tos. Rasanya setiap saya tos dengan anak-anak ini pace langsung naik jadi 5an 😁.

3. When the storm is there, just calm and stop thinking about it. Be positive.
Saat 2x terkena sakit, sesuai arahan coach @anggiasilalahi yang selalu bilang harus tetap tenang dan jangan terlalu dipikirkan sakitnya. Saat sakit datang beberapa bagian otak sudah bermain dengan pikiran buruk mengenai gagal finish, tetap santai dan positif, alihkan rasa sakit ke sekitar kita, di saya akhirnya sakit itu akan hilang.

4. The damage you made may affect people around you, so just do good and be good example.
Oke ini mungkin kurang related dengan marathonnya tetapi lebih ke apa yang terjadi di luar itu,  Saat saya menyewa mobil ternyata mobilnya sangat bau rokok dan mengerikan baunya.. Membuat saya sebagai penyewa mobil agak kesal karena setiap naik mobil baju dan tangan saya jadi bau rokok (kena ekses negatif).. Hal ini buat saya berpikir Begitu juga di kehidupan ya... Entah di pekerjaan, olah raga atau apapun.. Saat melakukan sesuatu yang buruk pasti membuat orang yang akhirnya akan berinteraksi dengan kita terbawa efek negatifnya. Back to running ,bayangkan juga saat kita keram/cidera lalu jatuh, pasti mau tak mau akan membawa vibe negatif juga di sekitar kita dimana karena kita cedera orang jadi bisa berpikir : "nah ada yang cedera, wajar lah kita gak kuat."


5. Preparation is the key.
33x latihan, kesannya mungkin banyak sekali akan tetapi itu adalah sesuatu yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil. Dari 33x latihan saya ada beberapa kali bolong karena harus ikut race, tetapi race itu memang bagian dari persiapan versi saya. Race yang saya pilih selalu race yang tanjakannya amit2 semua, dengan tujuan memperkuat mental. Kombinasi 2 hal ini akhirnya membuat kepercayaan diri cukup tinggi pas di tanjakan (saya paling banyak nyusul orang di bagian tanjakan). Akan tetapi harus diakui karena kurang mempersiapakan fisik sisi yang core, makanya saya sempat terkena keram di kaki dan sakit di sisi perut juga. So preparation memang harus sesempurna mungkin supaya hasilnya jauh lebih bagus.

In the end thank you to semua teman komunitas @reborn.runners yang menjadi salah satu benteng dari rasa malas dan memotivasi, coach @anggiasilalahi yang mensupport dan mendorong untuk selalu kasih "lebih",  @team_polar_indonesia @primafitindonesia @crossfitsenayan Ko Dandy, Ko Kwendy dengan supportnya dengan jam polarnya yang sangat keren dan coach rory, coach adit dengan program crossfit yang memberikan variasi latihan yang berbeda. Last but not least thanks to Him yang memberikan kesempatan menjadi finisher di salah satu lomba marathon terseru 😊