Sabtu, 04 Februari 2012

We have faith in our Music

Grup Indie Pendatang Baru, Protocol Afro, Rilis Album Mini Perdana



Itulah salah satu judul artikel website Rolling stone Indonesia yang bahkan dipromosikan ke Detik, kalian mungkin yang belum membacanya bisa melihat artikelnya disini http://rollingstone.co.id/read/2012/02/03/133024/1833420/1093/grup-indie-pendatang-baru-protocol-afro-rilis-album-mini-perdana

Wah akhirnya Protocol Afro sudah dipublikasikan di media nasional juga, gw masih gak percaya melihat band gw sendiri bisa masuk sampe ke website Rolling Stone Indonesia. Dulu di awal pembentukan band dan promosi band, opsi mempromosikan band ke media nasional bukanlah opsi yang gw pilih karena saya merasa menembus media nasional adalah hal yang sulit dan menembus majalah yang satu ini cukup sulit tapi in the end ternyata bisa dilakukan, Thank God.

Sekarang hal lain yang tak kalah penting memfollow up semua ini adalah bagaimana bisa menyelesaikan rekaman dengan baik di tengah kesibukan anak-anak bekerja serta gw sendiri yang akan kuliah dan mungkin mengikuti beberapa pelatihan hukum. Menunda perilisan album bukanlah hal yang bijaksana karena estimasi pertengahan tahun 2012 sudah tercantum di Rolling Stone Indonesia, pasti banyak membutuhkan pengorbanan terutama pengorbanan jam istirahat... Pengorbanan yang dilakukan mungkin lebih banyak lagi tapi gw yakin kita pasti bisa karena I know we have faith on our music.






The Time has come to step out the cage
The first Step may seems a little strange
So what the hell just go make the changes
Light The Fire, Light the Fire!
-Light It Up-

Virginitas dan opini pendek saya.

"Awas lo sudah gak perawan lagi dia." Statement yang sering kita dengar dari orang tua kita, tapi pernahkah anda mendengar perkataan sebaliknya tentang laki2? Tidak pernah kan, dan malah terdengar aneh kalo statement yang sama disebutkan terbalik.

Well gw sangat menghargai wanita yang perawan karena menurut saya di masa sekarang hal ini spesial :).  Tetapi gw juga adalah orang yang tidak setuju dengan mitos mendewakan "keperawanan". Memang virginitas itu penting, tetapi kurang bijak kalau ketiadaan hal ini mereduksi Nilai manusia seorang wanita yang kehilangan hal tersebut. Laki-laki itu pada masyarakat umum biasanya tidak diberikan judgement meskipun dia sering "berbuat" dengan siapa saja, palingan statementnya Playboy coba diputar balik kalau wanita pasti dibilangnya "gatel", "Lonte" dll yang semuanya mengarah ke hal-hal sangat jelek. 


Padahal kalau dipikirkan ulang, beberapa pria menganggap melakukan hal tersebut merupakan haknya sebagai pria dan hal itu wajar, sedangkan wanita tidak  boleh melakukannya. Secara logika dua-duanya sama saja, sama-sama manusia dan apabila seksualitas itu disebut sebagai hak ya hak wanita jugalah menurut saya untuk melakukan hal tersebut. Pada akhirnya apabila melakukan hal itu bukan karena motif ekonomi, menurut pendapat gw yah hal itu bisa saja dilakukan (bisa bukan berarti benar) dan dihubungkan dengan virginitas apabila wanita sudah tidak memilikinya lagi yah sudah lah itu kan masa lalunya, jangan dijadikan senjata mereduksi nilai-nilai kemanusiaan dari wanita tersebut...



In the end saya cuma mau bilang kalau anda lelaki yang sering "berbuat" dan menemukan fakta bahwa pacar anda tidak perawan dan anda marah2/ tidak senang: fuck off, get a life dan berlaku serta berpikirlah yang adil. Walk the talk, jangan kuman sebrang pulau tampak tetapi gajah depan mata tak tampak.