Selasa, 04 Maret 2014

Super Week! (Tesis, love garage & The story behind it)

Udah didraft dari Januari baru dipost maret, benar2 kemalasan yang juara -__-'


Minggu yang luar biasa, sidang dan manggung. Awal minggu dibuka dengan sidang tesis. Lolos dengan baik meskipun ada beberapa revisi minor di tesis, not bad lah untuk sesuatu yang dibuat dengan kecepatan kilat. Revisinya sedikit mengganggu jadwal latihan yang sudah sulit ini. Maklum band ini berisi para karyawan dan pegawai yang maha sibuk dengan tingkat kesibukan mengalahkan Bill gates. Revisi Tesis gw sendiri akhirnya selesai pada hari kamis, tepat 1 hari sebelum gw bisa berada 1 panggung dengan salah satu musisi favorit gw Phoenix



Well Its like dream come true, berhasil membuka salah satu musisi favorit yang menjadi idola selama beberapa tahun kebelakang ini. Sebetulnya mendapatkan semua ini seperti biasa tidak berjalan dengan mulus, karena 1 tahun sebelumnya Protocol Afro sempat mencoba mengirimkan beberapa lagu kami kepada ismaya live yang berujung dengan masuknya Protocol Afro sebagai salah satu finalis dalam acara road to love garage yang diadakan dengan nominasi beberapa band.

Well dari semua performancenya memang Polka wars sangat layak menjadi pemenang dan yang menonton tentunya setuju karena meski aura musiknya mereka sangat gloomy, tetapi aransemen dan stage performance mereka bagus sekali.

Check performance mereka di Love garage 2013 Disini

Kegagalan karena mencoba memang tidak sia-sia karena kami dapat tiket untuk menonton Love garage 2013 sebagai salah satu finalis audisi :), well judulnya mencoba memang tidak ada salahnya kan yang penting usaha dan kepala batu :p.

Lalu setelah love garage 2013, kira-kira pada akhir 2013 gw mendapat kabar dari twitter bahwa love garage 2014 akan mendatangkan Phoenix. Seperti biasa saya berkata ke Ferdi keyboardis saya dan Giano duet maut saya sedari bocah pirik: "siap-siap opening nih ya kita." (meskipun seperti biasa prinsip hidup saya ngomong dulu, cara memikirkan & cara mewujudkannya nanti dipikirkan/ mending gak usah ngomong tapi langsung wujudin aja). Setelah itu saya lupa dan tenggelam dalam kesibukan menyelesaikan tesis yang tak kunjung selesai ini. Oiya mengenai tesis terjadi banyak hal-hal absurd seperti deadline yang dipercepat, dan hal-hal lain sehingga cukup membuat saya kurang tidur beberapa hari ke belakang itu,


Di tengah kesibukan tesis ini gw mencoba bertanya informasi beberapa orang mengenai love garage ke Ismaya Live. Pada saat ini Ismaya live sedang sibuk karena mereka sedang memegang acara DWP sehingga untuk acara love garage pada saat itu sedang dipegang oleh Future 10. Pada tahun ini Ismaya live lagi-lagi bekerja sama dengan future 10. Setelah bertanya beberapa hal gw pun mencoba menghubungi pihak yang terkait, terjadi hal yang cukup konyol. Gw masih inget kalau tiba2 di tengah pembicaraan teleponnya mati, terjadi kepanikan pada diri gw karena gw beranggapan bahwa mungkin telepon gw inappropriate ya dan mengganggu sehingga membuat orang memutuskan mematikan telepon ternyata..... baterenya habis (ya ilah bro, udah parno aja) dan pembicaraan mengenai love garage pun berlanjut. Ternyata Protocol Afro masih diingat oleh future10 karena tahun lalu sempat menjadi finalis love garage dan bisa dipertimbangkan untuk menjadi salah satu pengisi acara :). 

Setelah mendengarkan materi terbaru kami, akhirnya kitapun dihubungi oleh future 10 dan diminta untuk konfirmasi. Akhirnya setelah anak-anak Protocol Afro menyatakan konfirmasinya gw pun menghubungi kembali future 10 dan Protocol Afro resmi menjadi salah satu opening band Phoenix. 

Hari-hari terus berganti (Seperti lagu IWAK) dan gw pun sampai ke hari technical meeting. Ternyata baru gw ketahui bahwa Love garage adalah acara besar pertama yang diadakan murni tanpa rokok, cara mendapatkan keuntungan tentunya hanyalah dengan menjual tiket sebanyak-banyaknya. Memang benar ini merupakan acara pertama yang dijalankan murni tanpa rokok dan tetap nekat dijalankan oleh 2 EO ini. (Anyway Java jazz 2014 yang penontonnya membludak dan sangat sukses ternyata masih menggunakan rokok juga sebagai salah satu sponsor, belum senekat Ismaya live dan future 10 mereka :p. Gw pun pulang dan berharap semuanya berjalan dengan lancar dan cuacanya mudah-mudahan cerah, karena beberapa hari ke belakang hujan sering terjadi dan biasanya sangat deras.








H-1 tadinya jikalau memungkinkan kita akan check sound tetapi karena Sound Engineer kami sedang bekerja di tempat lain, serta cuaca yang sangat tidak mendukung akhirnya membuat kita batal check sound dan akan menjalankan plan B sesuai arahan Future 10 bahwa check sound akan dilaksanakan pada hari h. Sampai lah pada hari H kita akan melaksanakan cek sound, akan tetapi belum jelas dimulai jam berapa karena beberapa crew phoenix masih melakukan pengecekan pada arena panggung. Karena tidak ada kejelasan gw pun memutuskan makan di Plaza Indonesia, baru saja selesai tiba2 muncul dering telepon yang menyatakan cek sound sudah mau mulai. Gw pun bergegas menuju TKP untuk mendapati bahwa jalur mic belum dipasang -__-' dan telepon tadi hanyalah merupakan telepon panik...


Kristian di balik drum saat cek sound



Setelah selesai cek sound, gw sejujurnya tidak terlalu ingat dengan detail-detail lain, kecuali setelah cek sound gw mengatur sudut kamera Go pro yang digunakan untuk merekam di panggung. This stuff is cool dan membuat gw ingin membelinya someday hehe. Selepas ini the show begin, dan kita pun memulai memainkan 6 lagu.

Protocol afro @love garage 2014




Setelah selesai manggung dengan excitement yang tinggi kami pun ngobrol-ngobrol dan menantikan dimulainya band idola kami Phoenix. Konser Phoenix berjalan (IMO) sukses karena dengan hujan lebat saat performance phoenix tetapi arena tetap penuh dan penonton tidak beranjak kemana-mana. Performance Phoenix terutama Thomas Mars dan Sang drummer sangat prima dan luar biasa. Thomas mars bahkan tidak segan-segan turun ke bagian depan panggung turut hujan-hujanan dengan penonton. OOT: IMO Thomas Mars ini sepertinya anak IPA ya, karena mengerti prinsip isolator dimana dia menggunakan kain terlebih dahulu baru menyentuh mic sehingga tidak menyetrum tangannya saat sedang hujan-hujanan.

Some moral of the story:
1. Benih itu ditabur,berproses, disiram dan menjadi pohon. Benih yang saya tabur saat audisi Love garage tahun sebelumnya tidak langsung berbuah, ada proses memang, tapi butuh disiram dengan suatu interaksi maka barulah jadi sebuah pohon.
2. Jangan fokus ke hal yang sulit, tetapi ke peluang. Pada saat gw pusing mengerjakan tesis, daripada hanya memikirkan tesis tetapi melupakan peluang lain gw memilih melakukan keduanya sebaik mungkin.
3. Do your best  despite all the circumstances, be like Thomas Mars who sang it very great even in the middle of the rain.
4. Nekat lah, seperti Ismaya Live dan Future 10 yang tetap nekat menjalankan acara meskipun tanpa sponsor rokok. Mereka sebetulnya tidak mendapat safety net masalah keuntungan, tetapi mereka percaya mereka bisa jadilah mereka bisa.
5. Get Up, Stand up, like bob marley said. For some reason we must know that we should try to follow up everything to get some result. In social media era, there is too much distraction and the greatest way for being spotted is show what you got to people. Bukti nyata adalah kegiatan yang dilakukan 1 tahun lalu, memang masih diingat tapi tanpa usaha untuk stand up ya tentunya tidak ada hasil yang didapat.


Well thanks to : Rully, Dadi, Parjo, Armand, Ragil, Ismaya live, Sardes, Future 10, Hogi, Mikhael to make it possible for us :)