Sabtu, 31 Desember 2011

Resolusi? "Jika Tuhan Menghendaki"

Tahun 2012 ini saya tidak merayakan tahun baru, saya malah tertidur pulas pada moment pergantian tahun karena terlalu lelah. Setelah membuka mata saya baru menyadari sudah jam 5 dan banyak pesan yang masuk ke dalam Telepon selular saya. Selama 27 Tahun saya hidup baru kali ini saya melewatkan moment ini, mungkin memang sudah semakin jelas bahwa saya bukanlah orang yang suka merayakan selebrasi/ pesta pora belaka saja kalau memang saya merasa tidak menemukan value dari suatu kejadian itu.

Terbangun dari tidur yang saya lakukan setelah membaca Telepon selular adalah membuka renungan harian, dan melihat Renungan hari ini dengan judul "Jika Tuhan Menghendaki". By the way gw bukanlah orang yang agamais, berdoa saja masih Senin Kamis doang -__-' dan ini lagi tumben-tumbennya baca renungan harian di subuh-subuh. Tetapi renungan ini membuat gw tersadar bahwa kata resolusi yang sedang happening di moment tahun baru ini sebetulnya kurang tepat karena terkesan sentralistik dan mengandalkan diri sendiri, seharusnya memang ditambahkan "Jika Tuhan Menghendaki" resolusi saya adalah....Memang terkesan sepele sih penambahan kata ini, tetapi sebagai orang yang beragama (kecuali anda atheis ya, itu sih urusan pribadi masing2 hehehe) kita seharusnya mengakui adanya Persetujuan Sang Pencipta dalam setiap cita-cita/ karya kita yang berhasil. Bukan hanya sebatas usaha kita saja, toh kadang usaha yang kita buat bisa jadi gagal tetapi di moment yang lain di saat kita tidak berusaha/ berusaha tetapi sebetulnya tidak menuju ke arah situ ternyata Kita malah diberikan yang terbaik olehNya. In the end menurut opini saya yah semua memang harus dengan otoritas dan persetujuanNya.

Karena saya sendiri adalah orang Kristen dengan ini saya mencoba melihat dari alkitab, ada ayat klasik yang masih saya pegang dan yakini:
Matius 7:7,8,
apapun yang engkau minta, akan kuberikan, carilah maka engkau akan mendapat, ketuklah
maka pintu akan kubukakan..." 

Yakobus 4:14-15
Sedang Kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti Hidupmu?? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan sudah lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."
Mengakhiri tulisan ngolor-ngidul saya ini maka saya rasa saya gak punya resolusi di Tahun baru ini, Tetapi jika Tuhan menghehendaki/ menyetujui saya ingin meminta beberapa hal:
1. Manggung di Luar Negeri lebih banyak lagi dari tahun lalu dan kalau boleh sih gal hanya ke Singapore. Kalau bisa sih pengen ke Thailand, Filipina, Malaysia, Korea, Jepang, Hongkong, Negara-negara Skandinavia, Australia (mulai ambisius)
2. Menyelesaikan album Protocol Afro pada bulan april/ mei dan rilis pada bulan Juni.
3. Resign dari pekerjaan yang sekarang serta menemukan passion yang tepat dan bisa mendapatkan cara mencari uang yang sesuai dengan minat dan kemauan, kalau bisa sih yang relate dengan musik :)
4. Mensupport musik-musik yang gw anggap membutuhkan dukungan, terutama musik berkualitas.
5. Mengumpulkan uang buat biaya-biaya yang nanti saya butuhkan seperti untuk mengunjungi Pacar saya di daerah penempatannya , menonton konser-konser yang menarik serta menabung.
6. Memberikan waktu lebih banyak untuk kegiatan yang tidak sentralistik.
7. Menjadi manusia yang lebih baik lagi dalam segala hal :)
8. Rencana lain yang lupa/ belum saya sebutkan disini

Akhir kata saya mengucapkan Selamat Tahun Baru 2012 buat semuanya, God Bless You All!! _\m/ Rock On di tahun yang baru ini, tetap bermimpi dan berusaha!! 

Senin, 19 Desember 2011

Teknik Penjualan CD Gerai Restoran Cepat Saji

Di sabtu kemarin gw sedang makan dengan keluarga gw di suatu gerai Restoran cepat saji yang sering menjual CD artis-artis, ada kejadian yang cukup aneh menurut gw. Sewaktu memesan makanan di sana tanpa paket gw mendapatkan harga seratus ribu sekian. Tiba-tiba pramusaji menawarkan ke Gw "mas beli paket saja ya. Lebih murah beberapa ribu dan dapat CD juga the best of (solois artis wanita).". Mendengar pertanyaan itu gw sempat berpikir juga tapi akhirnya mengiyakan statement si mba pramusaji.

Berawal dari kejadian ini membuat gw berpikir, oooo jadi begini cara artis2 KFC seperti IDP, AM menjual CDnya di gerai restoran cepat saji itu, pantes saja bisa mencapai jumlah yang menurut gw mustahil di era bajak-membajak digital ini. Misteri penjualan CD itu pun pelan2 sudah gw ketahui, soalnya dapat rumor kalau yang beli itu kadang orang-orang dari manajemennya juga sehingga kuantitas poenjualan terlihat melonjak. Apakah ada yang menemukan hal janggal lainnya dari penjualan CD di restoran cepat saji ini??

Sabtu, 17 Desember 2011

Where are we now? Special thanks to my Friend

Yes where are we now??????
Itulah pemikiran yang ada hari ini. Awal perjalanan manggung Protocol Afro bermula 1 tahun lalu 17 Desember 2011 perjalanan ini dimulai. Sebelum tanggal tersebut gw meminta tolong salah seorang teman saya yaitu Diana Rikasari untuk membuat artwork yang bisa dijadikan cover single Protocol Afro. Dia membuat satu artwork yang keren menurut gw


Setelah artwork ini jadi, gw sempat melihat Diana mengadakan acara bersama teman-teman bloggernya di mazee (FX). Gw bertanya kepada Die bisa gak Protocol Afro ikut main? Dia bilang Ok bisa diatur lah may, so akhirnya pecah telor juga nih Protocol Afro :).

Kegilaan awal berlangsung pada 15 Agustus 2011 di Global radio, untuk mempromosikan acara Fashion blogger ini pengisi acara dipanggil untuk ikut interview dan akustikan di Radio. Pada hari H ternyata anak2 Protocol Afro sedang sibuk dan cuma gw saja yang ada waktu. Gw berpikir vokalis gw bisa ikut so gw datang dengan membawa gitar, sayang pada akhirnya vokalis gw tidak ikut karena mendapat job dadakan dari tempat kerjanya. Kegilaan pun dimulai, gw ditodong akustikan padahal gw bukan vokalis. Ya nyanyi lah gw on air sejakarta dengan keringat dingin dan nada dasar C Minder....

Mengenai apa yang gw alamin sewaktu manggung pertama bisa dibaca di Tumblr gw (Blog yang lama). The point of my blog post today is:

Dalam hidup semuanya mengalir seperti bola salju, mulailah segala sesuatu dengan hal kecil it will roll bigger and bigger.

Gw berkata begitu karena semua yang gw alami dalam membangun Protocol Afro dimulai dari hal kecil dan semuanya akan membesar dengan sendirinya baik disadari maupun tidak. Siapa yang berpikir dari manggung akustikan di acara fashion blogger berujung ke International gigs dan kemarin Protocol Afro baru saja double manggung di TV Nasional maupun acara kampus (pertama kali buat Protocol Afro) dimulai dari hal kecil yang gw anggap penting. Gw gak pernah peduli dengan pemikiran orang mengenai apa yang gw pikir dan alami, gw cuma fokus saja dengan hal itu dan tujuan akhirnya. Last but not least

Gw mewakili Protocol Afro benar-benar berterima kasih kepada teman kami Diana Rikasari yang membantu kami memulai perjalanan yang menarik ini.Thanks a lot karena bantuan itu adalah awal dari peningkatan kepercayaan diri anak-anak Protocol Afro. I hope I wear Up nantinya akan menjadi brand yang besar dan bisnisnya yang lain pun sukses :)




Our First live Gigs with Music (Dance with me)

Rabu, 16 November 2011

Protocol Afro in my perspective

Siapa bilang penolakan itu harus berakhir dengan kekecewaan? 



Well itulah hal yang gw rasakan setelah menjalani semua hal di band ini. Pada tahun 2007 gw mengumpulkan beberapa teman gw untuk bermusik membawakan lagu arctic monkeys. Giano adalah rekan pertama yang gw ajak, teman baik saya sejak SMP dan hampir ada di setiap band gw. Orang kedua yang diajak adalah Kristian seorang drummer yang gw kenal sebagai pacar dari sahabatnya mantan saya. Nelson teman band2an saya di band yang bernama the bends membawakan lagu2 radiohead. Last but not least Ditto teman saya sejak SMA yang dulu dikenal karena membawakan lagu2 oasis secara fasih, sejujurnya gak pernah lihat langsung sih tapi gw percaya akan kemampuannya dan speaking englishnya yang sempurna karena masa kecilnya dilalui di negeri paman sam.  Pada tahun 2007 kami mengikuti audisi Kulturfest yaitu acara seni anak sastra jerman UI. Pada awalnya kita latihan membawakan lagu Fake tales of San Fransisco dan when the sun goes down. Kami memilih menggunakan lagu kedua untuk mengikuti audisi. Pada akhirnya hasilnya *jreng-jreng* gagal -_-. Yah Kami sudah melakukan yang terbaik dan belum cukup. Kegagalan itu memacu gw secara pribadi bahwa mungkin kita kurang berbakat membawakan lagu cover song waktunya kita membawakan lagu sendiri. 

Sejak saat itu Protocol Afro pun semakin giat berlatih dan mencoba membawakan lagu2 sendiri. Gw masih ingat lagu pertama yang kami bikin judulnya alcoholic dan waiting. Sewaktu masih berproses menyelesaikan lagu terdapat kabar yang kurang menyenangkan bagi gw, gitaris kami Giano akan bekerja di Palembang. Sebagai salah satu otak yang paling kreatif di band dalam song writing, tentunya latihan tanpa giano akan mengurangi kreativitas tetapi kami masih berusaha dan berhasil membuat aransemen 1 lagu lagi yaitu "Bomb/why?" 

Setelah beberapa bulan akhirnya Giano pulang kembali ke Jakarta dan kami kembali bisa berlatih normal (latihan tetap dengan jadwal yang awut2an, minimal sebulan sekali). Pada masa ini kami mulai merekam beberapa lagu yaitu Maling dan Radio dan mulai memixing lagu2 ini di teman kaskus saya yaitu Danang. 

Pada tahun 2009 akhir saya mendapat kabar yang menyenangkan tetapi juga tidak mengenakkan karena saya diterima bekerja di BUMN Pupuk di Palembang. Pekerjaan BUMN adalah impian banyak orang di Indonesia tetapi di sisi lain Gw tahu gw butuh musik sebagai salah satu faktor yang penting di hidup gw. Pada september 2009 pun gw berangkat ke Palembang dan lucunya pada hari gw berangkat Ditto sms gw dan bilang May lagu Radio lagi on air nih di Trax FM, sms singkat yang membuat gw tersenyum simpul agak penasaran saat meninggalkan Jakarta. 

Selama bekerja di Palembang gw sering pulang ke Jakarta dan setiap pulang gw pasti memaksakan untuk latihan ngeband dulu sampai pernah orang rumah agak sebal karena gw pernah dari airport langsung ke studio dulu baru pulang tengah malam ke rumah. Yah kadang kecintaan akan sesuatu bisa membuat kita jadi orang gila hehehe. The brighstide dari selama bekerja di Palembang gw sangat aktif mempromosikan Protocol Afro di Internet sampai2 kita pernah diputar di salah satu radio indie brisbane yaitu traxx radio dan direview di salah satu website Indie rock perancis.Sejak di Palembang gw juga sudah mengintip suatu festival di Singapore yang bernama Baybeats karena di festival ini band indie dari asia sering berpartisipasi bermain disana.Ketiadaan teman ngeband yang sevisi dan seinfluence selama di Palembang membuat gw gagal menemukan "penahan" gw di Palembang.  Puncak keraguan gw bekerja di Palembang terjadi saat bulan juli 2010 Wahyu Nugroho a.k.a Acum Bangkutaman menelpon dan mengajak Protocol Afro untuk berpartisipasi di Traxound yaitu album kompilasi yang berisi band-band indie tanah air terpilih. Hal ini membuat gw kaget pada achievement band ini, padahal gw cuma menganggap seru2an aja saat mempromosikan Protocol Afro. Ternyata kami bisa dapat hal2 yang luar biasa bahkan di saat kami belum pernah manggung. Meskipun gw tahu Protocol afro kemungkinan besar cuma akan jadi side job gw saja tetapi I know l love this band and i want to give my best buat side job gw. Pada akhirnya bulan september 2010 gw mengajukan resign dan i said hello Jakarta sekali lagi and im back for good :). 

Pulang ke Jakarta belum ada kerjaan tetap tapi musik masih jadi salah satu energi terbesar gw dalam beraktifitas. Kegiatan-kegiatan tergila yang pernah gw lakukan karena musik salah satunya bernyanyi sendirian on air di sebuah radio karena band gw mendapat tawaran interview mendadak di sebuah radio. Karena terlalu mendadak, anak2 tidak ada yang confirm dan gw sudah datang sendiri di Radio tersebut. Alhasil gw ditodong bernyanyi secara on air, nekat memang tapi yah sudahlah pengalaman gila ini memang tak bisa dibeli.. Pengalaman radio interview ini adalah radio interview pertama Protocol Afro menjelang gigs pertama kami. Gigs pertama Protocol Afro kami dapat dari teman kami Fashion blogger merangkap businesswoman Diana Rikasari. Dia pernah merancang artwork single kami dan akhirnya membantu kami mendapatkan gigs pertama kami di FX yang berlangsung secara akustik. Gigs pertama berjalan "rusuh" karena gitaris yang datang cuma satu, sementara gitaris yang satu terjebak kemacetan. Meskipun begitu performance kami tetap berjalan baik dan tidak mengecewakan.  

Setelah gigs pertama gw mengikuti acara2 seminar musik indie sambil mencari network baru. Kegiatan ini mengantarkan gw mendapatkan gigs di acara Mugall 2011. Well panggung kedua kami sudah bisa satu acara dengan Leonardo, santa monica, Pure Saturday, Gugun blues shelter sudah menjadi kebanggaan bagi kami :).   

Well the rest of it is mistery, and I hope this side job could make a great history :). Siapa yang pernah berpikir kenekatan gw untuk "berdarah-darah" mempertahankan band ini yang menurut orang-orang mau ngapain juga sih dipertahanin ternyata bisa membawa Kami keluar negeri di manggung kami yang keempat? Review kami di manggung tersebut ada di sini 




Buat gw pribadi pertolongan Tuhan buat gw selalu datang tepat waktu, kadang2 mungkin orang akan bilang "Ngapain lo pertahanin orang2 yang gak punya komitmen?" atau "Sudah 3 Tahun punya band gak pernah manggung?". In the end kalaupun gw lagi emosi atau muak dengan keadaan yang gak menguntungkan yah gw yakin Tuhan lah yang nguatin gw untuk bertahan dalam keadaan itu karena Mayo yang sebenarnya gak mungkin betah kaya gitu. 


If you feel God spoken to you and He said believe in it, just keep the faith. You know when the time has come, You will be the most happiest person in the world because God is giving the right advice for you to achieve your Dreams.




Buat gw ada 3 hal yang menjadi inti perjalanan ini:


Impossible Is Nothing
Gal 6:7 For whatsoever a man soweth, that shall he also reap.
Heb 11:1 Now Faith is the substance of things hoped for, the evidence of things not seen.


PS: Gw sudah pernah bilang ke Giano waktu SMA dan lagi Maen WE: "No,someday kita akan manggung di luar negeri." dan dijawab sama giano dengan muka bingung, Gw percaya akan hal itu dan mengimani hal tersebut. Meskipun berliku-liku dan butuh 10 Tahun akirnya Kita bisa :)

Senin, 07 November 2011

5 November 2011: The Rock & Roll Day - Weekend rockstar notes :p

Wah akhirnya sudah pulang juga gw ke Jakarta setelah melakukan perjalanan "super kilat" ke Bali. Gw sebut super kilat karena gw hanya menginjakkan kaki di bali selama 12 Jam saja, dan gilanya adalah selama disana gw tidur yah cuma 15 menit saja :p untung saja sampai hari senin ini kondisi fisik saya masih sehat-sehat saja :).

5 November 2011, dimulai dengan bangun subuh-subuh kira-kira jam 3 pagi untuk melanjutkan belajar ujian advokat. Setelah belajar sampai pagi, langsung menuju UKI untuk mengerjakan ujian. Ujian terbagi dalam dua sesi. Pada ujian pertama semuanya gw selesaikan dalam waktu 1jam 30 menit dari durasi 2jam. 30 menit sisanya ngapain? ya tidur, karena kepala sudah berat banget dan niat untuk memeriksa ujiannya lagi sudah berkurang. Yang harus gw lakukan adalah tidur, Karena harus menyimpan tenaga dengan agenda yang sangat padat. Ujian sesi satu pun berakhir lalu sampailah kepada waktu istirahat. Akhirnya gw keluar kelas dan secara tak sengaja ketemu dengan beberapa teman kampus seperti Dambon dan Dora yang juga ikut ujian. Setelah 30 menit berlalu, ujian sesi kedua pun dilanjutkan.  Gw sudah menyelesaikan ujian tepat pada pukul 1 dengan harapan bisa cepat keluar dari lokasi. Sedikit panik karena tiket pesawat gw itu harusnya take off jam 2.45, sedangkan jam 1 an masih berada di UKI. Gw agak panik karena pengawasnya lamban sekali dalam mengumpulkan soal. Setelah pengawas selesai menjalankan tugas, akhirnya gw bisa berangkat dari UKI dan tiba di airport Soetta  jam 2.10.

Sesampainya di Soetta gw pun bertanya ke Penjaga counter tiket, dia bilang pesawatnya tidak delay. Tersenyum simpul gw pun langsung melesat ke ruang tunggu dan menemukan fakta kalau itu hanya omongan kosong saja :jitakpala: . Pesawatnya delay dan baru berangkat jam 3.45 sedangkan gw harus hadir di venue konser di Nusa dua jam 7. Yah gw berdoa saja agar semuanya lancar-lancar karena gw yakin pertolongan Tuhan pasti on time, tidak kecepatan dan tidak terlambat. Selama di pesawat gw sama sekali tidak bisa tidur karena sangat excited sekali akhirnya cita-cita gw yang lain dikabulkan sang Pencipta :). Setelah manggung di singapore, dalam hitungan bulan Tuhan ngasih gw peluang manggung di Bali di acara Asean Fair ini dimana kami gak apply sama sekali untuk maen di acara ini. That is why i call this show is God Gift buat band gw; dan gw gak mau performance kami mengecewakan.

Sesampainya di Bali sudah pukul 18.40 WITA gw hanya berpikir bagaimana caranya sampai di venue on time dan bisa bermain maksimal. Jangan berharap penyambutan yang meriah dan dijemput dengan  mobil ya karena gw dijemput oleh motor panitia :D,  sebetulnya hal ini sudah gw pikirkan waktu di Jakarta sebagai plan A karena ini adalah opsi yang paling bagus dalam menghindari kemacetan. Request gw dalam otak ternyata benar2 dijawab Tuhan . Gw dijemput oleh LO yang bernama Made: anak Udayana yang baru lulus dan saat ini masih nyambil2 bekerja di acara ini sembari mencari pekerjaan yang tetap. well God bless you Made, semoga Tuhan memberi pekerjaan yang pas untuk anda setelah rangkaian acara Asean Fest ini. Sewaktu di tengah jalan sempat hujan sesaat, si Made pun sempat khawatir dan bilang: "Wah mas Mayo bakal hujan nih mau keluarin jas hujan dulu gak?" Dengan pede dan penuh keyakinan gw bilang: "Gak hujan ini cuma sebentar saja hujannya, yakin saja." dalam Hitungan detik hujannya pun berhenti dan gw malah bingung sendiri karena omongan gw kok bisa2nya ya kejadian lagi.

Kurang lebih 30 menit berlalu dan gw pun sampai di Peninsula Island Nusa Dua venue Hallo Asean Fair :). Panggungnya jauh lebih besar daripada panggung besar gw yang terakhir yaitu baybeats di Esplanade, juga dilengkapi display LED yang super keren. Sesampainya disana gw pun bertemu EOnya dan bertemu dengan anak-anak yang lain. Mereka kecewa karena soundchecknya sangat buruk, yah maaf ya teman-teman saya lupa briefing lagu kita ke stage manajer bung Ijul sehingga Soundcheck kurang bagus, my bad. Sesampai disana gw menonton teman kami yang meremix lagu Protocol Afro yaitu Riot !n Magenta duo electrosoul dari Singapore. Performance mereka sangat keren menurut gw, suara vokalis Eugenia Yip yang soul sedikit mirip kombinasi Joss Stone & Fionna Aple dipadu dengan programming dan Gitar dari Hayashida Ken berhasil membuat saya terkagum-kagum :).

Setelah Riot !n Magenta tibalah giliran kami Protocol Afro! Akhirnya kamipun perform didukung oleh visual LED yang sangat maksimal dibuat oleh gitaris kami Panji Prasetyo. Menurut gw: ini adalah manggung gw yang paling gila dimana gw dalam kondisi fisik yang gak normal tidur hanya 4 jam, habis terbang dan langsung manggung tapi bisa jumpalitan dan lompat-lompatan di panggung. Setelah selesai manggung kami beristirahat sejenak di backstage dan terjadi musibah. Gitaris kami Panji terjatuh dari panggung, lumayan tinggi 2 meter. Yang paling keren adalah omongan pertamanya setelah jatuh "Gitar gw gakpapa kan?" Youre the real rockstar mate :D. Banyak kejadian aneh memang hari ini, setelah pagi-pagi Videografer kami Obon dicopet di damri ditambah lagi dengan kejadian ini... Yang terpenting gitaris gw tidak terluka parah.

Setelah kelar membawa panji ke poliklinik emergency, Anak-anak Protocol Afro memutuskan untuk menonton agrikulture sekilas. Kami sangat terhibur dengan aksi-aksi mereka karena mereka bisa membuat panggung jadi meriah :). Setelah menonton beberapa lagu kami memutuskan pulang dan mencari makan karena Panji memang butuh istirahat dan makanan untuk memulihkan bahunya. Setelah menaruh alat-alat di Hotel kami memutuskan untuk makan nasi pedas sejenak di daerah Kuta, dan kembali ke hotel untuk beristirahat. Setelah anak-anak berkumpul di hotel semuanya pun berkumpul dan banyak mengobrol, hingga akhirnya cuma tersisa gw, Ijul, Obon dan Kristian yang ngobrol di beranda hotel karena yang lain sudah tumbang atau langsung masuk ke kamar masing 2 untuk tidur. Pada akhirnya Arab juga kembali masuk ke dalam forum obrolan karena dia tidak bisa tidur. Malam panjang ini diisi segala macam obrolan anak-anak protocol afro yang masih bangun mulai dari jamur, musik, freemason, politik, lawak dan lain-lain. Tak sadar waktu sudah menunjukkan pukul 4:30 pagi dan gw memutuskan tidur sejenak sebelum jalan ke airport karena kita harus berangkat jam 5 pagi. Well 12 jam waktu gw di Bali sudah dimaksimalisasi penggunaannya well thanks Bali and thanks to 7evenotes (Event organizer acara ini, thanks juga Mbak Mia buat kesempatannya), Hello Asean, and last but not least God Almighty for the great oportunity that you gave to us. 3 Tahun perjuangan gw membantu Protocol Afro untuk diterima akhirnya berbuah manis dengan perjalanan-perjalanan yang menyenangkan :)

Thanks to Giano, Kristian, Ditto, Panji, Ferdi, Rima, Danang, Ijul, Obon yang sudah bersama-sama ke Bali. What a great journey buat gw pribadi :)

Kamis, 03 November 2011

Jenis-Jenis Suporter

Hello friends. Di saat panik menjelang ujian advokat ini otak saya malah berlari-lari tidak fokus ya oleh karena itu mari kita ajak otak saya untuk menulis saja.
Random writing hari ini adalah Suporter bola/ Tifosi/ Hooligan/ Bonek dan sebutan-sebutan lainnya.
Menurut gw pribadi suporter bola terbagi dalam beberapa jenis:

1. Glory hunter
Suporter yang mendukung timnya karena tim mereka berjaya di suatu moment. Mereka mulai mendukung tim tersebut karena tim itu sewaktu mereka dukung menjadi juara.

2. Anti kemapanan
Yah ini sih saya sewaktu SMP dan SMA. dulu gw termasuk pendukung Bolton, Fulham , Udinese dan Valencia. Hal yang paling menyenangkan adalah melihat klub besar tumbang dari

3. Terfokus pada figur
Suporter yang mendukung suatu klub karena pemain idolanya ada disitu. Contohnya ada pada teman-teman saya yang mendukung fiorentina dan pindah ke Roma karena batistuta factor.

4. Suporter Anti Suatu klub
Ya saya adalah ABU. kayanya klub itu paling banyak yang gak suka deh, kalau alasan saya pribadi saya memang gak suka ada dominasi  di dunia apapun termasuk sepakbola.

5.Supporter sejati
Bagi gw suporter klub-klub kecil dan jarang juara adalah suporter sejati. Gw gak akan pernah mengkategorikan glory hunter ke suporter macam ini terutama ke pendukung Magpies, Hotspurs, Fiorentina dll terutama club yang menengah. Mereka mencintai club mereka karena kecintaan murni, bukan karena gelar dan hal lain :).

Sudah cukup gak fokusnya, waktunya belajar lagi. ciao my friend see you on the next post.

Kamis, 13 Oktober 2011

Percuma lo Berduit!!

Gw menulis ini sebagai pelampiasan kekesalan gw terhadap seorang bapak2 yang menurut gw terlalu sangat-sangat -sangat egois dan mau menang sendiri tanpa memikirkan kepentingan umum. Jadi gw Tinggal di suatu apartemen dimana untuk mobil masuk ke parkir harus menggunakan kartu elektronik agar boomgatenya terbuka dan mobil dapat masuk ke areal parkiran.  Pada saat itu kartu si Bapak EGO sedang bermasalah dan dia tetep menunggu di depan pintu boomgate... Dia terus menunggu disitu hingga antrean sangat panjang.

Secara logika pemikiran alangkah baiknya kalau Si bapak Ego ini mau mundur dan membiarkan mobil lain masuk dulu agar tidak terjadi kemacetan yang panjang. Faktanya si Bapak Ego ini tetap menunggu sampai 5 menit dan antrian mobil sangat panjang, well long story short gw pake kartu mobil gw buat masukin Bapak ini. Gw agak menyayangkan kenapa harus gw yang sebetulnya berada 4 mobil di belakang antrean si bapak EGO yang harus "turun tangan" ngasih kartu gw supaya digunakan oleh si bapak ego masuk. Bagi gw hal yang menyedihkan terlihat mental bangsa kita secara umum adalah penonton, bukan pihak yang ngasih solusi. Kalau bisa ngasih solusi, jangan berpikir masalah untung rugi lah Just Do It, for God sake! Hitung2an amat sih jadi orang, toh bantu dia masuk pake kartu mobil lo kan gratis juga -_-'.

 Terlepas dari si bapak Ego yang merasa kartu parkirnya tidak diperbaiki oleh pihak apartemen dan argumen2 lainnya Gw berharap di Indonesia tidak banyak orang yang memikirkan dirinya sendiri seperti si Bapak Ego. Please kalau memungkinkan berpartisipasi lah dan jadi bagian dari solusi. Kalau gw cuma mikirin Egoisme gw sih udah gw keplak tuh mobil si bapak Ego, tapi apa? masalah selesai?? enggak juga kan. Hal lain yang gw sedih mobilnya bagus tapi gak mencerminkan bagaimana sepantasnya orang dengan mobil bagus itu bersikap.... Sikapnya kaya anak TK.... Well mungkin dia stress kali ya karena kerjaan kantornya tapi yah seharusnya dia bisa lah memikirkan kepentingan orang2 yang antri di belakangnya....

Selasa, 04 Oktober 2011

Doraemon dan Khayalan masa kecil

Dulu yang hidup di era 90an pastinya ingat sama Doraemon? Doraemon pada masanya kan sering membuat orang-orang suka berkhayal tentang alat2nya, berkhayal punya pintu kemana saja, mesin waktu, roti pintar dll. Jaman dulu gw pernah kepikiran untuk minjam mesin waktu doraemon untuk pergi ke taman eden. Kepikiran mau bunuh tuh ular yang nyuruh nenek moyang kita makan buah terlarang. Waktu kecil gw berpikir hal ini perlu supaya manusia gak hidup dalam kesulitan seperti saat ini.
  
Pada akhirnya setelah gw lebih berumur menyadari bahwa ide gw itu ternyata cukup gila dan membuat hidup tidak menarik ya. Bayangkan saja semua orang baik semua,gak mau ngerugiin orang, rajin dan segala sikap positif lainnya. Hidup tentunya akan jadi tidak menarik karena hidup kita semua seragam persis satu sama lain. Well in the end I know I love rock and roll life :)) . Rock and roll disini bukan dalam arti jadi orang yang serampangan dan murni tanpa aturan ya, but how to look problem for different perspective. Kita diciptakan dengan berbagai macam jenis, sifat, kelemahan dan kekuatan yang intinya kita harus saling bekerjasama dan toleransi yang satu dengan yang lain. Jangan cuma lihat suatu masalah dan kelemahan seseorang dari kacamata kuda saja, yah kita lihat juga backgroundnya, akar masalah dll barulah kita membuat kesimpulan. Gak jelas ya? harap maklum udah ngantuk hehehe, sudah ah sign off dulu ciao.

Jumat, 30 September 2011

Music is my breakfast - Pengalaman menonton San Fransisco Outside Lands 2011

Music is my breakfast

Gw tahu ini sudah sangat telat, sudah 2 bulan sejak outside lands berlangsung, tapi gw Cuma mau share pengalaman apa yang gw dapat dari travelling gila gw mengunjungi outside lands yang dilakukan H-1 sewaktu gw berada di Los angeles.

Keputusan jalan-jalan menuju San Fransisco baru diambil pada hari Jumat pagi sewaktu gw lagi berpikir apakah akan tetap stay di LA sampai hari minggu, atau jalan-jalan spontanitas saja ke SF. Berangkat menuju San Fransisco dilakukan dengan menumpang temannya adik gw: Rudolvo (anak muda batak asal depok yang memang bersekolah di LA) yang memang niat mau jalan-jalan ke San Fransisco pada hari Sabtu subuh (tepatnya jam 3 pagi. Tiket pesawat pulang dari San Fransiscopun baru dipesan pada jam 2.30 subuh (dasar edan :p)  Setelah perjalanan cukup panjang dan melelahkan akhirnya gw pun beristirahat di rumah teman RUdolvo dan bersiap menuju Outside Lands!

San Fransisco Outside Lands adalah festival musik tahunan yang diselenggarakan di Golden Gate park San Fransisco sejak 2008. Pada tahun ini mereka mengundang MGMT, Toro Y Moi, Phish, Muse, Arctic Monkeys, Ok Go dan beberapa band besar Lainnya. Festival Outside lands diselenggarakan pada tanggal 12-14 Agustus 2011.

Pada kesempatan ini saya hanya dapat menyaksikan Konser pada hari pertama terutama Toro Y Moi dan MGMT. Keterbatasan waktu membuat saya hanya dapat mengunjungi 2 band ini karena setelah itu saya juga mampir mengikuti antrian untuk membeli merchandise :p

Setelah didrop di pinggiran taman oleh teman dan berjalan kaki 10 menit masuk ke dalam taman,saya jadi teringat ojek yang suka menemani jika saya menonton Java Rocking Land. masuk ke dalam Taman saya disambut the original matters di big stage yg memainkan komposisi musik jazz and blues. Tidak menunggu lama saya langsung berjalan ke arah panggung toro Y Moi






Toro Y Moi memainkan lagu-lagu yang ada di album pertama mereka. Meskipun gw tidak terlalu hafal dengan lagu-lagunya tapi lagunya yang mudah dinikmati. Gw pun benar2 menunggu mereka memainkan Still Sound salah satu lagu Anthemic mereka. Penonton terlihat menikmati dan ikut berdansa mengikuti irama upbeat yang mereka hasilkan. Setelah menyaksikan Toro Y Moi gw pun berkeliling sejenak melihat lokasi konser dan menuju Main Stage dimana MGMT bermain. 










Gw hadir di pertengahan setlist dimana Mereka memainkan electric feel. Penonton terlihat santai berbeda dengan penonton yang menyaksikan Toro Y Moi, mereka lebih rileks dan seperti terbawa lagu2 MGMT yang lebih "High" dimana banyak penonton menikmati musik mereka dengan membakar "rokok jamaika" untuk menghangatkan tubuh. Lagu Congratulations pun dimainkan sebagai lagu terakhir menutup penampilan mereka.



Setelah berakhirnya performance MGMT gw tidak mencari stage tetapi berburu Merchandise di stand merchandise, dan kunjungan saya ke San Fransisco ditutup dengan menyaksikan The Limousine di Solar Stage. The Limousine adalah duet electronik-vocalist yang berasal dari San Fransisco Bay Area.  Yang membuat saya berkeinginan menonton di panggung ini adalah karena panggung dan lighting ini semuanya menggunakan tenaga solar, hal yang belum pernah gw temui di negara Kita :)





Setelah the limousine gw pun bergegas keluar dari taman Golden Bridge park karena harus mengejar pesawat kembali Ke LA jam 9malamnya sehingga Saya tidak dapat menyaksikan band klasik Phish tapi saya hanya bisa memfoto sekitar stage pada saat mereka perform. Dari kunjungan kilat (tidak sampai 24 jam di San Fransisco) ke konser ini ada 2 hal yang saya kagumi yaitu ketepatan waktu, ketertiban penonton dan Kebersihan area. Meskipun dilakukan di public park penonton cukup tertib dan bisa membuat venue bersih, sangat menyenangkan bagi gw pribadi dan ini belum di Glastonburry tempat yang sangat ingin gw datangi :).

Tidak Mampu atau tidak mau? Speak up your Ideas!!

"gak mampu gw!", "ah gak bisa gw!" alasan klasik yang sering kita dengar di lingkungan kita, dan gw merasa hal ini adalah tanda bahwa kita membatasi diri kita untuk mendapatkan suatu peluang. Gw mau mencoba membagikan pengalaman gw pribadi tentang skill dan kadang pentingnya kita membicarakan apa yang ada di otak kita meskipun hal itu kita lakukan secara tidak langsung.

Biasanya gw dengan band gw Protocol Afro manggung dengan formasi yang kurang lebih sama, yaitu 2 orang additional: 1 keyboardist dan 1 gitaris. Pada suatu kesempatan keyboardist gw merasa sepertinya dia tidak bisa untuk ikut serta dalam manggung itu karena untuk panggung yang ini  perlu cuti paling tidak 1 hari, alhasil gw sedikit pontang-panting mencari keyboardist pengganti. Dapatlah satu teman yang akan menjadi additional pengganti, skill bermusik ok dan adaptasinya bagus tetapi dia pada akhirnya tidak bisa ikut membantu kami karena ada masalah yang harus dibereskan. 

Pada saat itu gw teringat ada teman yang pernah memasang gambar Esplanade sebagai profile pics BBMnya. Gw pun berpikir, kalau orang ini udah majang gambar ini, secara tidak langsung dia punya impian dan kemauan untuk bermain disana dan gw yakin dia akan melakukan yang terbaik. Akhrinya gw menghubungi teman gw tersebut Yaitu Ferdi salah satu orang yang bertanggung jawab di balik band Soulflou. Pada latihan pertama memang terlihat secara skill keyboardist aditional gw yang lain secara teknis jauh lebih baik, tapi keinginan dia untuk melakukan yang paling ok dengan keterbatasan skill yang dimiliki menghasilkan output yang keren. Long story short yah akhirnya kita pun berhasil manggung di Baybeats 2011 yang diadakan di esplanade dengan sukses dan buat Gw keputusan gw mengajak Ferdi hanya karena gambar Esplanade ternyata tepat bahkan dia juga melakukan hal-hal kreatif yang bahkan oleh songwriter band gw sendiri tidak terlintas untuk dilakukan. By the way sekalian promo juga, kalian bisa lihat review Protocol Afro disini ya Review Protocol Afro at Baybeats 



Moral of the story buat gw: Keterbatasan skill tuh bukan halangan dalam melakukan apapun, kalau jadi orang cuma minderan aja mah gak akan pernah maju. Selain itu kalau punya ide atau harapan share lah hal itu ke dunia, You'll never know how God can help you to achieve it.