Rabu, 16 November 2011

Protocol Afro in my perspective

Siapa bilang penolakan itu harus berakhir dengan kekecewaan? 



Well itulah hal yang gw rasakan setelah menjalani semua hal di band ini. Pada tahun 2007 gw mengumpulkan beberapa teman gw untuk bermusik membawakan lagu arctic monkeys. Giano adalah rekan pertama yang gw ajak, teman baik saya sejak SMP dan hampir ada di setiap band gw. Orang kedua yang diajak adalah Kristian seorang drummer yang gw kenal sebagai pacar dari sahabatnya mantan saya. Nelson teman band2an saya di band yang bernama the bends membawakan lagu2 radiohead. Last but not least Ditto teman saya sejak SMA yang dulu dikenal karena membawakan lagu2 oasis secara fasih, sejujurnya gak pernah lihat langsung sih tapi gw percaya akan kemampuannya dan speaking englishnya yang sempurna karena masa kecilnya dilalui di negeri paman sam.  Pada tahun 2007 kami mengikuti audisi Kulturfest yaitu acara seni anak sastra jerman UI. Pada awalnya kita latihan membawakan lagu Fake tales of San Fransisco dan when the sun goes down. Kami memilih menggunakan lagu kedua untuk mengikuti audisi. Pada akhirnya hasilnya *jreng-jreng* gagal -_-. Yah Kami sudah melakukan yang terbaik dan belum cukup. Kegagalan itu memacu gw secara pribadi bahwa mungkin kita kurang berbakat membawakan lagu cover song waktunya kita membawakan lagu sendiri. 

Sejak saat itu Protocol Afro pun semakin giat berlatih dan mencoba membawakan lagu2 sendiri. Gw masih ingat lagu pertama yang kami bikin judulnya alcoholic dan waiting. Sewaktu masih berproses menyelesaikan lagu terdapat kabar yang kurang menyenangkan bagi gw, gitaris kami Giano akan bekerja di Palembang. Sebagai salah satu otak yang paling kreatif di band dalam song writing, tentunya latihan tanpa giano akan mengurangi kreativitas tetapi kami masih berusaha dan berhasil membuat aransemen 1 lagu lagi yaitu "Bomb/why?" 

Setelah beberapa bulan akhirnya Giano pulang kembali ke Jakarta dan kami kembali bisa berlatih normal (latihan tetap dengan jadwal yang awut2an, minimal sebulan sekali). Pada masa ini kami mulai merekam beberapa lagu yaitu Maling dan Radio dan mulai memixing lagu2 ini di teman kaskus saya yaitu Danang. 

Pada tahun 2009 akhir saya mendapat kabar yang menyenangkan tetapi juga tidak mengenakkan karena saya diterima bekerja di BUMN Pupuk di Palembang. Pekerjaan BUMN adalah impian banyak orang di Indonesia tetapi di sisi lain Gw tahu gw butuh musik sebagai salah satu faktor yang penting di hidup gw. Pada september 2009 pun gw berangkat ke Palembang dan lucunya pada hari gw berangkat Ditto sms gw dan bilang May lagu Radio lagi on air nih di Trax FM, sms singkat yang membuat gw tersenyum simpul agak penasaran saat meninggalkan Jakarta. 

Selama bekerja di Palembang gw sering pulang ke Jakarta dan setiap pulang gw pasti memaksakan untuk latihan ngeband dulu sampai pernah orang rumah agak sebal karena gw pernah dari airport langsung ke studio dulu baru pulang tengah malam ke rumah. Yah kadang kecintaan akan sesuatu bisa membuat kita jadi orang gila hehehe. The brighstide dari selama bekerja di Palembang gw sangat aktif mempromosikan Protocol Afro di Internet sampai2 kita pernah diputar di salah satu radio indie brisbane yaitu traxx radio dan direview di salah satu website Indie rock perancis.Sejak di Palembang gw juga sudah mengintip suatu festival di Singapore yang bernama Baybeats karena di festival ini band indie dari asia sering berpartisipasi bermain disana.Ketiadaan teman ngeband yang sevisi dan seinfluence selama di Palembang membuat gw gagal menemukan "penahan" gw di Palembang.  Puncak keraguan gw bekerja di Palembang terjadi saat bulan juli 2010 Wahyu Nugroho a.k.a Acum Bangkutaman menelpon dan mengajak Protocol Afro untuk berpartisipasi di Traxound yaitu album kompilasi yang berisi band-band indie tanah air terpilih. Hal ini membuat gw kaget pada achievement band ini, padahal gw cuma menganggap seru2an aja saat mempromosikan Protocol Afro. Ternyata kami bisa dapat hal2 yang luar biasa bahkan di saat kami belum pernah manggung. Meskipun gw tahu Protocol afro kemungkinan besar cuma akan jadi side job gw saja tetapi I know l love this band and i want to give my best buat side job gw. Pada akhirnya bulan september 2010 gw mengajukan resign dan i said hello Jakarta sekali lagi and im back for good :). 

Pulang ke Jakarta belum ada kerjaan tetap tapi musik masih jadi salah satu energi terbesar gw dalam beraktifitas. Kegiatan-kegiatan tergila yang pernah gw lakukan karena musik salah satunya bernyanyi sendirian on air di sebuah radio karena band gw mendapat tawaran interview mendadak di sebuah radio. Karena terlalu mendadak, anak2 tidak ada yang confirm dan gw sudah datang sendiri di Radio tersebut. Alhasil gw ditodong bernyanyi secara on air, nekat memang tapi yah sudahlah pengalaman gila ini memang tak bisa dibeli.. Pengalaman radio interview ini adalah radio interview pertama Protocol Afro menjelang gigs pertama kami. Gigs pertama Protocol Afro kami dapat dari teman kami Fashion blogger merangkap businesswoman Diana Rikasari. Dia pernah merancang artwork single kami dan akhirnya membantu kami mendapatkan gigs pertama kami di FX yang berlangsung secara akustik. Gigs pertama berjalan "rusuh" karena gitaris yang datang cuma satu, sementara gitaris yang satu terjebak kemacetan. Meskipun begitu performance kami tetap berjalan baik dan tidak mengecewakan.  

Setelah gigs pertama gw mengikuti acara2 seminar musik indie sambil mencari network baru. Kegiatan ini mengantarkan gw mendapatkan gigs di acara Mugall 2011. Well panggung kedua kami sudah bisa satu acara dengan Leonardo, santa monica, Pure Saturday, Gugun blues shelter sudah menjadi kebanggaan bagi kami :).   

Well the rest of it is mistery, and I hope this side job could make a great history :). Siapa yang pernah berpikir kenekatan gw untuk "berdarah-darah" mempertahankan band ini yang menurut orang-orang mau ngapain juga sih dipertahanin ternyata bisa membawa Kami keluar negeri di manggung kami yang keempat? Review kami di manggung tersebut ada di sini 




Buat gw pribadi pertolongan Tuhan buat gw selalu datang tepat waktu, kadang2 mungkin orang akan bilang "Ngapain lo pertahanin orang2 yang gak punya komitmen?" atau "Sudah 3 Tahun punya band gak pernah manggung?". In the end kalaupun gw lagi emosi atau muak dengan keadaan yang gak menguntungkan yah gw yakin Tuhan lah yang nguatin gw untuk bertahan dalam keadaan itu karena Mayo yang sebenarnya gak mungkin betah kaya gitu. 


If you feel God spoken to you and He said believe in it, just keep the faith. You know when the time has come, You will be the most happiest person in the world because God is giving the right advice for you to achieve your Dreams.




Buat gw ada 3 hal yang menjadi inti perjalanan ini:


Impossible Is Nothing
Gal 6:7 For whatsoever a man soweth, that shall he also reap.
Heb 11:1 Now Faith is the substance of things hoped for, the evidence of things not seen.


PS: Gw sudah pernah bilang ke Giano waktu SMA dan lagi Maen WE: "No,someday kita akan manggung di luar negeri." dan dijawab sama giano dengan muka bingung, Gw percaya akan hal itu dan mengimani hal tersebut. Meskipun berliku-liku dan butuh 10 Tahun akirnya Kita bisa :)

Senin, 07 November 2011

5 November 2011: The Rock & Roll Day - Weekend rockstar notes :p

Wah akhirnya sudah pulang juga gw ke Jakarta setelah melakukan perjalanan "super kilat" ke Bali. Gw sebut super kilat karena gw hanya menginjakkan kaki di bali selama 12 Jam saja, dan gilanya adalah selama disana gw tidur yah cuma 15 menit saja :p untung saja sampai hari senin ini kondisi fisik saya masih sehat-sehat saja :).

5 November 2011, dimulai dengan bangun subuh-subuh kira-kira jam 3 pagi untuk melanjutkan belajar ujian advokat. Setelah belajar sampai pagi, langsung menuju UKI untuk mengerjakan ujian. Ujian terbagi dalam dua sesi. Pada ujian pertama semuanya gw selesaikan dalam waktu 1jam 30 menit dari durasi 2jam. 30 menit sisanya ngapain? ya tidur, karena kepala sudah berat banget dan niat untuk memeriksa ujiannya lagi sudah berkurang. Yang harus gw lakukan adalah tidur, Karena harus menyimpan tenaga dengan agenda yang sangat padat. Ujian sesi satu pun berakhir lalu sampailah kepada waktu istirahat. Akhirnya gw keluar kelas dan secara tak sengaja ketemu dengan beberapa teman kampus seperti Dambon dan Dora yang juga ikut ujian. Setelah 30 menit berlalu, ujian sesi kedua pun dilanjutkan.  Gw sudah menyelesaikan ujian tepat pada pukul 1 dengan harapan bisa cepat keluar dari lokasi. Sedikit panik karena tiket pesawat gw itu harusnya take off jam 2.45, sedangkan jam 1 an masih berada di UKI. Gw agak panik karena pengawasnya lamban sekali dalam mengumpulkan soal. Setelah pengawas selesai menjalankan tugas, akhirnya gw bisa berangkat dari UKI dan tiba di airport Soetta  jam 2.10.

Sesampainya di Soetta gw pun bertanya ke Penjaga counter tiket, dia bilang pesawatnya tidak delay. Tersenyum simpul gw pun langsung melesat ke ruang tunggu dan menemukan fakta kalau itu hanya omongan kosong saja :jitakpala: . Pesawatnya delay dan baru berangkat jam 3.45 sedangkan gw harus hadir di venue konser di Nusa dua jam 7. Yah gw berdoa saja agar semuanya lancar-lancar karena gw yakin pertolongan Tuhan pasti on time, tidak kecepatan dan tidak terlambat. Selama di pesawat gw sama sekali tidak bisa tidur karena sangat excited sekali akhirnya cita-cita gw yang lain dikabulkan sang Pencipta :). Setelah manggung di singapore, dalam hitungan bulan Tuhan ngasih gw peluang manggung di Bali di acara Asean Fair ini dimana kami gak apply sama sekali untuk maen di acara ini. That is why i call this show is God Gift buat band gw; dan gw gak mau performance kami mengecewakan.

Sesampainya di Bali sudah pukul 18.40 WITA gw hanya berpikir bagaimana caranya sampai di venue on time dan bisa bermain maksimal. Jangan berharap penyambutan yang meriah dan dijemput dengan  mobil ya karena gw dijemput oleh motor panitia :D,  sebetulnya hal ini sudah gw pikirkan waktu di Jakarta sebagai plan A karena ini adalah opsi yang paling bagus dalam menghindari kemacetan. Request gw dalam otak ternyata benar2 dijawab Tuhan . Gw dijemput oleh LO yang bernama Made: anak Udayana yang baru lulus dan saat ini masih nyambil2 bekerja di acara ini sembari mencari pekerjaan yang tetap. well God bless you Made, semoga Tuhan memberi pekerjaan yang pas untuk anda setelah rangkaian acara Asean Fest ini. Sewaktu di tengah jalan sempat hujan sesaat, si Made pun sempat khawatir dan bilang: "Wah mas Mayo bakal hujan nih mau keluarin jas hujan dulu gak?" Dengan pede dan penuh keyakinan gw bilang: "Gak hujan ini cuma sebentar saja hujannya, yakin saja." dalam Hitungan detik hujannya pun berhenti dan gw malah bingung sendiri karena omongan gw kok bisa2nya ya kejadian lagi.

Kurang lebih 30 menit berlalu dan gw pun sampai di Peninsula Island Nusa Dua venue Hallo Asean Fair :). Panggungnya jauh lebih besar daripada panggung besar gw yang terakhir yaitu baybeats di Esplanade, juga dilengkapi display LED yang super keren. Sesampainya disana gw pun bertemu EOnya dan bertemu dengan anak-anak yang lain. Mereka kecewa karena soundchecknya sangat buruk, yah maaf ya teman-teman saya lupa briefing lagu kita ke stage manajer bung Ijul sehingga Soundcheck kurang bagus, my bad. Sesampai disana gw menonton teman kami yang meremix lagu Protocol Afro yaitu Riot !n Magenta duo electrosoul dari Singapore. Performance mereka sangat keren menurut gw, suara vokalis Eugenia Yip yang soul sedikit mirip kombinasi Joss Stone & Fionna Aple dipadu dengan programming dan Gitar dari Hayashida Ken berhasil membuat saya terkagum-kagum :).

Setelah Riot !n Magenta tibalah giliran kami Protocol Afro! Akhirnya kamipun perform didukung oleh visual LED yang sangat maksimal dibuat oleh gitaris kami Panji Prasetyo. Menurut gw: ini adalah manggung gw yang paling gila dimana gw dalam kondisi fisik yang gak normal tidur hanya 4 jam, habis terbang dan langsung manggung tapi bisa jumpalitan dan lompat-lompatan di panggung. Setelah selesai manggung kami beristirahat sejenak di backstage dan terjadi musibah. Gitaris kami Panji terjatuh dari panggung, lumayan tinggi 2 meter. Yang paling keren adalah omongan pertamanya setelah jatuh "Gitar gw gakpapa kan?" Youre the real rockstar mate :D. Banyak kejadian aneh memang hari ini, setelah pagi-pagi Videografer kami Obon dicopet di damri ditambah lagi dengan kejadian ini... Yang terpenting gitaris gw tidak terluka parah.

Setelah kelar membawa panji ke poliklinik emergency, Anak-anak Protocol Afro memutuskan untuk menonton agrikulture sekilas. Kami sangat terhibur dengan aksi-aksi mereka karena mereka bisa membuat panggung jadi meriah :). Setelah menonton beberapa lagu kami memutuskan pulang dan mencari makan karena Panji memang butuh istirahat dan makanan untuk memulihkan bahunya. Setelah menaruh alat-alat di Hotel kami memutuskan untuk makan nasi pedas sejenak di daerah Kuta, dan kembali ke hotel untuk beristirahat. Setelah anak-anak berkumpul di hotel semuanya pun berkumpul dan banyak mengobrol, hingga akhirnya cuma tersisa gw, Ijul, Obon dan Kristian yang ngobrol di beranda hotel karena yang lain sudah tumbang atau langsung masuk ke kamar masing 2 untuk tidur. Pada akhirnya Arab juga kembali masuk ke dalam forum obrolan karena dia tidak bisa tidur. Malam panjang ini diisi segala macam obrolan anak-anak protocol afro yang masih bangun mulai dari jamur, musik, freemason, politik, lawak dan lain-lain. Tak sadar waktu sudah menunjukkan pukul 4:30 pagi dan gw memutuskan tidur sejenak sebelum jalan ke airport karena kita harus berangkat jam 5 pagi. Well 12 jam waktu gw di Bali sudah dimaksimalisasi penggunaannya well thanks Bali and thanks to 7evenotes (Event organizer acara ini, thanks juga Mbak Mia buat kesempatannya), Hello Asean, and last but not least God Almighty for the great oportunity that you gave to us. 3 Tahun perjuangan gw membantu Protocol Afro untuk diterima akhirnya berbuah manis dengan perjalanan-perjalanan yang menyenangkan :)

Thanks to Giano, Kristian, Ditto, Panji, Ferdi, Rima, Danang, Ijul, Obon yang sudah bersama-sama ke Bali. What a great journey buat gw pribadi :)

Kamis, 03 November 2011

Jenis-Jenis Suporter

Hello friends. Di saat panik menjelang ujian advokat ini otak saya malah berlari-lari tidak fokus ya oleh karena itu mari kita ajak otak saya untuk menulis saja.
Random writing hari ini adalah Suporter bola/ Tifosi/ Hooligan/ Bonek dan sebutan-sebutan lainnya.
Menurut gw pribadi suporter bola terbagi dalam beberapa jenis:

1. Glory hunter
Suporter yang mendukung timnya karena tim mereka berjaya di suatu moment. Mereka mulai mendukung tim tersebut karena tim itu sewaktu mereka dukung menjadi juara.

2. Anti kemapanan
Yah ini sih saya sewaktu SMP dan SMA. dulu gw termasuk pendukung Bolton, Fulham , Udinese dan Valencia. Hal yang paling menyenangkan adalah melihat klub besar tumbang dari

3. Terfokus pada figur
Suporter yang mendukung suatu klub karena pemain idolanya ada disitu. Contohnya ada pada teman-teman saya yang mendukung fiorentina dan pindah ke Roma karena batistuta factor.

4. Suporter Anti Suatu klub
Ya saya adalah ABU. kayanya klub itu paling banyak yang gak suka deh, kalau alasan saya pribadi saya memang gak suka ada dominasi  di dunia apapun termasuk sepakbola.

5.Supporter sejati
Bagi gw suporter klub-klub kecil dan jarang juara adalah suporter sejati. Gw gak akan pernah mengkategorikan glory hunter ke suporter macam ini terutama ke pendukung Magpies, Hotspurs, Fiorentina dll terutama club yang menengah. Mereka mencintai club mereka karena kecintaan murni, bukan karena gelar dan hal lain :).

Sudah cukup gak fokusnya, waktunya belajar lagi. ciao my friend see you on the next post.