Minggu, 01 Februari 2015

The less is more

Hari ini gw membuat beberapa keputusan terkait kehidupan bermusik. Gw dan 2 orang teman berniat untuk membentuk tim songwriter dan mulai meninggalkan format band. Pemikiran ini bermuara dari sulitnya saya mengumpulkan para personil band saya secara lengkap karena memang setiap personil tentunya sudah  mempunyai kehidupan yang cukup sibuk dengan keluarganya. Efek dari hal tersebut adalah sulitnya mendapatkan semua personil untuk bertukar pikiran dengan mentalitas yang masih segar. Pada umumnya tiap orang sudah datang dengan kondisi mental yang sudah agak babak belur dan mencari cara untuk refreshing dengan musik. Belajar dari pengalaman ini, saya mencoba mengurangi beban mental yang biasanya perlu 6 orang ini, menjadi 3 orang saja agar mudah dikumpulkan dengan personil yang lebih sedikit. Diharapkan dengan penerapan azaz Less is more bisa tercapai efektivitas dalam membuat musik. Mungkin Less head involved, More productive result.

.
Anyway hari ini saya juga belajar hal menarik dari Dr. Robi Sondereger dan Leo Bigger yang bercerita mengenai pengalaman mereka mendaki sebuah gunung Jungfrau di Eropa. Mereka berdua adalah orang yang minim pengalaman dalam melakukan pendakian dan membuat keputusan nekat mendaki gunung yang cukup tinggi ini untuk membuktikan bahwa dalam Tuhan Impossible is nothing. Keputusan mereka ini berani karena persiapan mereka cukup kilat hanya 4 minggu saja, tidak seperti orang pada umumnya yang memubutuhkan 6 bulan.

Diperlukan sikap hati yang teguh untuk berani melakukan hal in, tidak bisa mentalnya hanya mental "ah coba-coba saja" lah. Yang dibutuhkan adalah keyakinan 100persen bahwa akan berhasil dalam menaklukan gunung ini. 

Saat melihat tujuan /menghadapi "raksasa", yang bisa kita lakukan adalah menghadapinya selangkah demi selangkah, seperti yang dilakukan mereka berdua saat mendaki gunung yang sangat tinggi ini. Saat melangkah ke depan mereka melangkah dengan faithful tanpa look back dan look too much forward. Step by step, berjalan dengan ketekunan bukan hanya sekedar asal survive saja. 

Terkait dengan the less is more, seminggu setelah melakukan pendakian nekat (dan berhasil) ini, mereka menaiki helikopter dan melihat bagaimana medan yang mereka telah daki. Seharusnya mereka melakukan hal ini seminggu sebelum pendakian tetapi dibatalkan karena buruknya cuaca. Ketidakmampuan melihat medan ini membuat mereka berdua bersyukur, apabila mereka menyadari besarnya gunung yang mereka akan daki maka bisa jadi membuat mereka berdua takut dan membatalkan pendakian. 

Saat tidak mengetahui seberapa besar masalah yang dihadapi, kita bisa melangkah perlahan, maju setapak demi setapak. Tetapi ada saatnya kalau kita mengetahui masalah yang dihadapi sangat besar, kita bisa membatalkan niat untuk menyelesaikan masalah itu. Jadi apapun masalah yang dihadapi tahun ini yah mari dihadapi dan dijalani setapak demi setapak, dan menikmati prosesnya dengan ketekunan. Well happy new year 2015, semoga kita semua semakin sukses di tahun baru ini.



The first step is you have to say that you can. - Will Smith