Senin, 14 Mei 2012

Dont kill Your Hope, Its about my weekend experience in Music and Football.

Dont kill your hope Mate, yes that's what I want to say to us based on my last weekend experience. It started with my Gigs with Protocol Afro. My vocalist can't make it to the gigs awalnya karena dia harus menjalankan tugas peliputan tentang Sukhoi. Dalam peliputan Sukhoi ini sebetulnya vokalis gw juga mempunyai perasaan duka kaena dua orang temannya turut hilang dalam tragedi tersebut. Di tengah kepusingan ini gw adalah orang yang mencoba tenang dan menganggap yah santai saja semua bisa diurus lah kalau begini, band Sore aja cuek nyanyi ganti-gantian kita juga lah (biarpun kualitasnya cuma sebatas senja).  Keadaan sudah cukup buruk karena dari awal Kristian (Drummer) dan Giano (gitaris) menyatakan sedang tidak bisa ikut manggung karena 1 dan lain hal; ditambah Ditto yang tidak mungkin ikut karena harus bertugas meliput. Pada manggung kali ini  member asli hanya tersisa gw, Ferdi dan Panji saja. Kami dibantu oleh Rully dari Flyafter sebagai Dj/Sequencer serta Ready dari Backwood Sun pada drum. 

Pada hari Jumat saat checksound apa mau dikata ternyata Gitaris gw Panji yang akan naik pangkat (jadi vokalis dadakan bersama gw) terkena demam dan radang tenggorokan karena kehujanan sewaktu berlatih 2 hari sebelum Checksound. Gw mencoba memutar otak, cek sound pun akhirnya kami lakukan berempat saja. Sewaktu mulai mencoba nyanyi 1 lagu mendadak suara gw hilang, dan gw pun mulai panik membayangkan hal terburuk bahwa besok ada dua orang vokalis dadakan yang suaranya hilang. Sepulang dari checksound gw pun beristirahat cepat supaya badan gw recover karena sebetulnya tenggorokan gw agak meradang.

Pagi hari gw mencoba mengakali hilangnya suara gw karena radang dengan membeli jeruk nipis di pasar terdekat, dengan harapan semoga suara gw pulih. Sewaktu mengecek handphone setelah minum jeruk nipis, Panji bilang "Arab ready" dan semua pemikiran gw yang always prepare for the worst pun hilang. Ternyata Ditto tak bisa kehilangan moment manggung di Istora yang langka dan bosnya mengizinkan dia cuti dimana seharusnya dia masuk (What a luck). Setelah menjemput Ditto di rumahnya, bertemu Obon sang videografer & art director kami sejak era awal Protocol Afro; dilanjutkan bertemu Panji di Tiga Negeri kitapun siap berangkat ke Istora: Here we Go!!

Gigs berakhir dengan sukses, Kami membawakan 3 lagu yaitu: Light It Up, Music (Dance with Me) dan The Youth. Cukup singkat memang tapi vokalis kami Ditto seperti biasa menggila seperti Tazmanian Devil di atas panggung dan memenuhi panggung dengan gerakan-gerakan "ajaib" yang sudah menjadi trademarknya kalau bertemu dengan panggung yang besar. Pada akhirnya its all wrap dan berjalan sukses. Menyenangkan juga bertemu dengan teman-teman baru dari Morgen Bis Abend serta bertemu dengan Gugun Blues Shelter. 

Pics By: Egon Saputra



















The story from despair to delirium still continue in my weekend, keesokan harinya kali ini dalam sepakbola, gw sebagai pendukung Manchester City lagi-lagi mengalami perasaan yang sama pada partai terakhir liga inggris. Setelah badan sudah cukup lelah harus ikut pelatihan konsultan di Ciputat sedari pagi-sore dan hanya punya waktu istriahat sebentar saja, gw memutuskan ikut nonton bareng karena ini adalah momen besar bagi tim kesayangan gw yang sayang kalau cuma nonton sendiri doang di rumah. Awalnya semua sepertinya berjalan baik-baik saja sampai Yaya Toure ditarik keluar. bagi gw si "Mr Magic Moment" ini adalah salah satu pilar City yang sangat penting  terbukti dengan seringnya dia menciptakan goal-goal yang krusial bagi city dan dia juga membantu Zabaletta membuat goal dengan assist yang cukup bagus tapi di babak 1 menurut gw permainan City sangat buruk dan di bawah standar.   

Babak kedua mulai lagi dan gw langsung dikejutkan oleh blunder Lescott yang "memberi Assist" kepada Djibril Cisse yang tanpa ampun menghukum city. Lagi-lagi harapan diberikan setelah Joey Barton "rabies" dan mengamuk di lapangan hingga kartu merah diberikan tanpa ragu oleh wasit. Baru saja berharap akan adanya goal tambahan lagi-lagi gw dibuat kaget saat (Pemaen yang mungkin bapaknya jualan mixer soundsytem) Mackie mencetak goal dan membawa QPR unggul 1-2. Pada menit 89 gw mulai ngetweet "Tragicomedy" harapan masih gw simpan tapi yah seperti motto hidup gw Prepare for the worst saja lah daripada kecewa. Pada menit 91 harapan itu muncul melalui Edin Dzeko dan 2 menit kemudian lewat Sergio Aguero semuanya berubah. 

Pesta pun berlangsung di markas anak-anak city di Djoeragan Koffie Tendean. Semua wajah putus asa berubah jadi tawa ceria, lompat-lompat bergembira sampai-sampai sangking hebohnya beberapa gelas jatuh dan pecah -__-' . Mensupport tim yang gak pernah gw harapkan akan menjadi tim yang bisa menjadi juara tapi bisa jadi juara adalah hal yang menyenangkan dan cara mereka mendapatkan sesuatu itu yang membuat gw senang. Gw pribadi menilai mungkin hal ini agak sulit diulangi tapi yah you will never know, There is always the first time kan :)




9 Years without expectation and im happy with the result and process.











- You can try the best you can, the best you can is good enough- Radiohead

-Prepare for the worst but keep trying and dont lose hope, it's not about the result but also about the process.-

1 komentar: